Jelang 2014 pilpres berlangsung, Indonesia tampak mulai ada penurunan jumlah tokoh tokoh yang akan mengganti SBY. Nama-nama masih berkutat pada tokoh-tokoh yang 2004-2008 ketika itu , kini masih saja merasa belum puas. Beberapa diantaranya undur diri karena usia lanjut, namun beberapa menyatakan kesiapannya meski usia makin menua. Mereka yang masih merasa muda tentu berkesempatan tampil kembali, dan yang telah lanjut usia beralasan tidak ada batasan usia dan merasa pengabdiannya belum selesai.
Sikap legowo agaknya belum dimiliki secara umum dikalangan tokoh-tokoh senior itu. Tidak tahu apakah mengira mereka mengira apa tidak tokoh muda/baru itu tak sipintar seniornya, atau memang tak ada lagi orang pintar di negeri ini.
Merasa dibelenggu itu maka bukan tidak mungkin kini akan bermunculan tokoh-tokoh daerah yang mumpuni akan menyatakan siap menggantikan seniornya.
Di taun taun 70 dan 80-an , seorang gubernur cukup populair di tingkat nasional. Mungkin pengaruh TVRI, atau propinsinya juga masih sedikit. Di taun-taun itu beberapa gubernur banyak yang diangkat menjadi mentri dsb.
Kini kesempatan itu tidak ada, namun keberhasilan daerah dengan konsep otonomi daerah maka banyak tokoh-tokoh daerah yang cukup layak dipandang sebaai tokoh nasional dan siap menggantikan para seniornya yang kini sudah tampak tua tua.
Tetapi semua tergantung dari mana tangga itu di pancat. Yang jelas kini tampak tokoh-tokoh daera melanglang ibukota untuk dapat bersaing di kancah tokoh nasional.
Sikap legowo agaknya belum dimiliki secara umum dikalangan tokoh-tokoh senior itu. Tidak tahu apakah mengira mereka mengira apa tidak tokoh muda/baru itu tak sipintar seniornya, atau memang tak ada lagi orang pintar di negeri ini.
Merasa dibelenggu itu maka bukan tidak mungkin kini akan bermunculan tokoh-tokoh daerah yang mumpuni akan menyatakan siap menggantikan seniornya.
Di taun taun 70 dan 80-an , seorang gubernur cukup populair di tingkat nasional. Mungkin pengaruh TVRI, atau propinsinya juga masih sedikit. Di taun-taun itu beberapa gubernur banyak yang diangkat menjadi mentri dsb.
Kini kesempatan itu tidak ada, namun keberhasilan daerah dengan konsep otonomi daerah maka banyak tokoh-tokoh daerah yang cukup layak dipandang sebaai tokoh nasional dan siap menggantikan para seniornya yang kini sudah tampak tua tua.
Tetapi semua tergantung dari mana tangga itu di pancat. Yang jelas kini tampak tokoh-tokoh daera melanglang ibukota untuk dapat bersaing di kancah tokoh nasional.