Sekitar ratusan hektar sawah di desa Pekandangajn, Dukuh, Plumbon dan Telukagung kecamatan Indramayu kabupaten Indramayu yang ditanami padi yang kini berusia 2-3 bulan terancam fuso dikarenakan kekeringan yang berkepanjangan. Petani telah mngusahakan dengan pompanisasi air dari sungai cimanuk namun karena sawah telah retak-dalam di pesawahan itu maka pompanisasi yang dilakukan oleh panitia di tiap desa itu tak sanggup mengairi sawah di desanya. Menurut Junaedi, warga petani desa Dukuh, mengatakan bahwatelah dilakukan pompanisasi air dari sungai cimanuk, namun parit pun ikut kering dan mengalami retak-dalam pada dasar parit sehingga air habis diperjalanan menuju ke sawah. Keadaan ini perlu dievaluasi prakiraan tanam padi 'sadon' (tanam kedua pada tahun ini) agar pada tahun depan tidak terjadi musibah ini dengan mempercepat masa tenggang (kekosongan tanam). Untuk menanggulangi tanaman padi yang tengah hamil buah perlu dimusyawarahkan jalan keluarnya dengan cara cepat, misalnya dengan membuat sumur pompa,namun tentu saja akan mengeluarkan biaya dan makan waktu. Para petani di daerah itu akhirnya hanya pasrah saja sambil menatap tanaman padinya yang hampir mati kekeringan. (Suluh New, 15-9-2014)